buku

Sejarah Biologi

12 September 2013
Comments Off on Sejarah Biologi

Kelahiran biologi tidak dapat lepas dari upaya manusia untuk menguak kebenaran tentang kehidupan, tenatng apa itu hidup, bagaimana organism dapat hidup dan juga mati. Oleh sebab itu dari masa ke masa manusia mempelajari segala organism hidup yang ada. Ketika manusia masih memiliki alat penelitian yang sederhana maka mereka menganggap bahwa organism hidup dapat dibedakan menjadi dua yaitu animalia dan plantae, atau binatang dan hewan. Segala sesuatu yang melakukan aktivitas dengan gerakan aktif dikelompokkan dalam hewan dan yang tidak dapat bergerak aktif dimasukkan dalam dunia tumbuhan.

Ketertarikan manusia terhadap kehidupan yang tercatat adalah apa yang dilakukan oleh Hippocrates (460 – 370 SM) yang mendirikan sekolah kedokteran pertama di Yunani. Hippocrates kemduain dianggap sebagai bapak kedokteran yang sebenarnya (Pikoulis, et.al. 1998). Selain berperan penting dalam pengembangan praktek kedokteran, beliau juga mengembangan etika kedokteran. Kemudian dilanjutkan oleh Aristotle (382 – 322 SM) yang mulai mengelompokkan organism dengan menulis dan menggambarkan apa saja yang termasuk dalam tanaman dan apa saja yang termasuk dalam binatang. Pengetahuan ini dikembangkan dan disempurnakan oleh Theophrastus (380 – 322) terutama untuk tanaman dan ia disebut sebagai bapak botani yang kemudian dilanjutkan oleh Galen (130 – 200 M) yang mulai mengenalkan anatomi.

Catatan sejarah seakan terhenti, dan baru pada abad 16 mulai berkembang lagi untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh Galen terutama terkait dengan manusia yang dilakukan oleh Andreas Vesalius (1514 – 1564). Marcello Malpighi (1628 – 1667) menjabarkan apa yang disebut dengan metamorphosis (perubahan bentuk tubuh) pada ulat sutera. Sel mulai dikenalkan oleh Robert Hooke (1635 – 1703) sehingga pengetahuan tenatng biologi semakin bekembang pesat. Sel sebagai satuan kehidupan yang mampu melakukan kehidupan dikuak oleh Antonie van Leeuwenhoek (1632 – 1723). Semakin beragamnya organism hidup yang dipelajari dan untuk menghindari kesamaan nama untuk organism yang berbeda atau nama yang berbeda untuk organism yang sama maka Carolus Linnaeus (1707 – 1778) mengenalkan apa yang disebut dengan binomial nomenclature yang member nama spesies tanaman dan binatan dengan dus suku kata untuk spesies menggunakan bahasa latin.

Buku Mikrobiologi Undustri jadi Rujukan artikel di beberapa Perguruan Tinggi

10 February 2012
Comments Off on Buku Mikrobiologi Undustri jadi Rujukan artikel di beberapa Perguruan Tinggi

iseng-iseng aku mencoba membuka http://scholar.google.co.id dan kuketik namaku ternyata banyak hal kudapat misalkan untuk buku Mikrobiologi Industri tertulis ada 19 dan 2 rujukan

Beberapa artikel/skripsi/tesis yng menggunakan buku ini untuk pustaka adalah

  1. Mempelajari pengaruh konsentrasi ragi instan dan waktu fermentasi terhadap pembuatan alcohol dari ampas ubi kayu (skripsi FP USU) – A.G. Pratama.  2010. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7519/1/10E00261.pdf selain buku Mikrobiologi Industri juga mengmbil dari blog saya http://ptp2007.wordpress.com
  2. Pengaruh Persentase Ragi Tape dan Lama fermentasi terhadap mutu Tape Ubi Jalar (Skripsi FP USU) – K. Smbolon 2008. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7545/1/09E00208.pdf dan dari blog saya http://bioindustri.blogspot.com
  3. Studi Pembuatan Etanol dari Limbah Gula (molase). R. Simanjuntak. 2009. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/15011/1/09E01152.pdf
  4. Analisis kelayakan pendirian industri bioinsektisida bacillus thuringiensis subsp.aizaway di Bogor, Jawa Barat.  2011. Kuncara, Bartolomeus Bagus Praba.   http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/47331
  5. Pengaruh lama Fermentasi terhadap kadar protein, lemak komposisi asam lemak, asam fitat pada pembuatan tempe. Deliani. PascaSarjana. USU 2008.
  6. Pembuatan material Selulosa Kitosan bakteri Dalam Medium Air Kelapa dengan Penambahan Pati dan kitosan menggunakan Acetobacter xylinum. L. Tampubolon. Pascasarjana USU. 2008
  7. Pengendalian Fermentasi dengan pengaturan Konsentrasi Ragi dan lama Fermentasi terhadap Mutu Kopi Secara Mikroenkapsulasi. I.M.L. Tobing. 2009. FP. USU
  8. Pembuatan Bioethanol dari Sari Buah nanas Secara fermentasi. FT Univ. Riau.
  9. DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK UBI JALAR (Ipomosa batatas L). M Andriani, LU Khasanah… – http://jurnal.pdii.lipi.go.id
  10. Pengujian Level Enzim Rennet, Suhu Dan Lama Penyimpanan Terhadap Kualitas Kimia Keju Dari Susu Kerbau Murrah  IL Hutagalung – 2009 – http://repository.usu.ac.id
  11. KANDUNGAN PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR PADA PAKAN BUA TAN YANG DIFERMENTASI DENGAN PROBIOTIK CRUDE PROTEIN AND CRUDE … M Arief, E Kusumaningsih… – http://jurnal.pdii.lipi.go.id
  12. PEMANFAATAN AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI PROTEIN SEL TUNGGAL (PST) PN La Teng… – Sumber – http://jurnal.pdii.lipi.go.id
  13. Pemanfaatan Bekatul Fermentasi sebagai Pangan Fungsional dalam Bentuk Bar yang Memiliki Efek Hipokolesterolemik dan Antistress  K Riswanto – 2009 – http://repository.ipb.ac.id
  14. PRODUKSI ASAM LAKTAT DALAM FERMENTASI ANEROB LIMBAH AIR KEDELAI DARI INDUSTRI TEMPE TD Mansyur, I Hernaman, A Budiman, RZ Islami… – http://pustaka.unpad.ac.id
  15. Pengaruh Penambahan Variasi Berat Inokulum Terhadap Kualitas Tempe Biji Durian (Durio zibethinus) I Silvia – 2009 – http://repository.usu.ac.id